Tuesday, September 24, 2013

sekolah benarkah jembatan kesuksesan?

Apakah Iya Sekolah Jalan Sukses?


          Sebagian besar pasti menjawab iya,tapi nyatanya bukan itu saja yang membuat kita sukses. Terutama melihat kondisi sekolah sekarang yang siswanya tidak sehat lagi dalam belajar. Hanya mengutamakan nilai bukan ilmu,padahal begitu merugi jikalau hanya mengejar nilai saja untuk sekolah. Karena banyak waktu yang telah kita sia-siakan.
             Wajar saja kita banyak kekurangan tenaga ahli. Karena apa? Karena pendidikan kita menitik beratkan pada teori, bukan pada praktek. Menitik beratkan nilai sebagai acuan, bukan kemampuan siswa yang sebenarnya. Nilai menjadi dewa yang banyak dipuja oleh siswa. Sehingga semua cara dilakukan untuk mendapatkan nilai yang tinggi.


           Apa efek yang dihasilkan ini semua? Akhirnya siswa menjadi materialistis. Maka terbentuklah generasi yang mengacukan nilai materi menjadi nilai utama. Bukan kemampuan diri. Efek ini sangatlah besar, karena akhirnya berpengaruh saat kuliah, dalam dunia kerja, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Semuanya hanya mengharapkan materi. Baik apakah imbalan, atau berupa pengakuan.
            Nah, bisa dilihat sekarang banyak anak yang kesulitan ketika kuliah, karena pada masa sekolah dia terlalu banyak menghabiskan waktu untuk mencontek. Mengharapkan hasil kerja orang lain, tidak terbiasa bekerja sendiri, jadi kuliah hancur, tidak sesuai harapan dan orangtua pun menjadi kecewa.
            Kenapa ini bisa terjadi? Karena pihak sekolah tidak mengacukan pelajaran dan kurikulum sekolah pada kurikulum pendidikan yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah SAW. Mereka hanya mengajar, namun tidak mendidik. Tidak mampu membentuk spiritual dan emosional siswa. Sehongga siswa hanya punya intelektual tanpa spiritual dan emosional yang baik. Maka dia tidak akan mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Selain itu, tenaga pengajar sudah jauh dari kata amanah sebagai pendidik. Begitu juga dengan sistem pendidikan yang ada yang hanya membentuk siswa untuk menjadi budak tanpa bisa berkreasi dan menciptakan sesuatu hal yang baru. Ditambah lagi sekarang sekolah sudah dijadikan sebuah barang komersil. Dijadikan usaha untuk memperkaya diri beberapa orang, karena sudah dijadikan bisnis. Bukan untuk pendidikan llagi. Akhirnya terciptalah sekolah si kaya dan si miskin. Sekolah elite dan sekolah bawahan. Sekolah berkualitas dengan sekolah tak berkualitas. Padahal pendidikan adalah hak principil, yang semua individu berhak menerimanya.

            Lalu bagaimana solusinya? Maka kembalilah pada koridor Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah SAW. Siswa sekarang sudah semakin jauh dari nilai agama. Maka kembalikanlah pendidikan sebagai pembentuk mental siswa yang berlandaskan Ideologi Islam. Jangan pisahkan agama dan ilmu. Bukankah Islam adalah agama yang mewajibkan setiap pemeluknya untuk menuntut ilmu? seperti yang telah Allah firmankan dalam Al-Qur'an,

ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ    
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, (QS Al-‘Alaq)

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ  
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mujadilah:11)

Bukankah ayat di atas Allah memberikan kita tuntutan untuk menuntut ilmu? Begitu juga Hadits Nabi Rasulullah SAW yang berbunyi

طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ

Menuntut ilmu kewajiban bagi tiap muslimin dan muslimat (HR.Ibnu Majah)
Maka kembalilah kepada koridor Islam. Maka permasalahan ini akan tuntas, dan pendidikan akan maksimal dan menghasilkan manusia-manusia yang bermental luar biasa dan bermental sebagai wirausahawan yang mau bekerja keras. jika tidak, maka generasi ini akan terus berlanjut. generasi yang gagal dan berjiwa untuk jadi budak dan selalu meninggalkan shalat dan sangat sedikit perhatiannya terhadap agama. maka apa yang terjadi? sekolah akan kembali gagal menciptakan generasi yang mampu berkreasi.




 Semoga Bermanfaat Ya Ikhwah :-)

0 comments:

Post a Comment