Setiap
tahun sudah menjadi umum bahwa perayaan natal dan tahun baru senantiasa
dilaksanakan, dan sudah menjadi hari libur nasional. Tak ada masalah dengan
perkara ini, karena ia merupakan perayaan umat Kristiani. Yang menjadi masalah
adalah Muslim ikut-ikutan dalam perayaan tersebut. Bahkan terkadang dipaksa
untuk ikut dalam perayaan tersebut.
Sudah
menjadi umum ketika menjelang natal di pusat-pusat perbelanjaan banyak kita
jumpai pegawainya memakai topi santa claus, tak masalah jika ia Kristen. Namun
nyatanya banyak yang ditemukan adalah wanita-wanita yang memakai jilbab yang
menggunakan topi santa claus. Ini yang menjadi masalah.
Adapun
santa claus sendiri tidak ditemukan sedikit pun kisahnya dalam Alkitab. Ia berasal dari mitologi Yunani, tentang
kisah Dewa Odin yang naik rusa kutub yang mendarat di atas cerobong asap rumah,
lalu memberikan hadiah, dan identik dengan memberikan melalui kaos kaki. Hal
ini diakui sendiri oleh orang Kristen. Adapun kisah tentang Uskup Santo Nicholas
yang ditarik rusa kutub untuk membagi-bagikan hadiah, ini pun hanya mitos. Yang
pada intinya bisa ditarik kesimpulan santa claus ini banyak diwarnai mitos dan
tidak ada kepastian sumbernya.
Berikutnya
tentang perayaan natal itu sendiri, bahwa benarkah hari lahir Yesus itu tanggal
25 Desember? Mari kita lihat apa yang disebutkan Alkitab
Pada
waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan
semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan
sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang
mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi
dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem,
— karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud
— supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang
sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk
bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu
dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak
ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.Di daerah itu ada gembala-gembala
yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.Tiba-tiba
berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.Lalu kata malaikat itu kepada
mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuan, di kota Daud. ( Lukas 2:1-11)
Yesus
lahir ketika gembala-gembala yang menjaga ternak pada waktu malam. Jika itu
terjadi di bulan Desember, maka kondisi kota Betlehem sangat dingin. Maka
kemungkinan terjadinya adalah sebelum itu. Ada yang menyebutkan sekitar bulan
Oktober. Dan jelas Alkitab tidak memberikan pasti tanggalnya.
lalu
mengapa tanggal 25 Desember menjadi perayaan kelahiran Yesus?
Pada
abad ke 4 lebih tepatnya tahun 325 Masehi, ketika terjadi Konsili Nicea dimasa
kaisar Konstantin yang beragama pagan. Salah satu hal yang dilakukan ketika itu
adalah, mengkristenkan apa-apa yang ada di agama pagan. Salah satunya adalah
perayaan 25 Desember yang merupakan hari titik balik matahari pada musim dingin
yang biasa dilakukan pemujaan dewa matahari Oleh orang-orang pagan.
Pada
masa natal juga terdapat berbagai atribut lain, seperti pohon natal dan lain
sebagainya. Adapun pohon natal yang biasa dilambangkan dengan pohon cemara
yang sisi-sisinya akan digantungkan
apel, melambangkan penebusan yang akan datang. Dan untuk pohon sendiri, sudah
lama digunakan sebagai bentuk pemujaan di zaman pra-Kristen.
Begitu
banyak mitos dan percampuran dengan ritual-ritual kaum pagan yang terjadi dalam
perayaan natal ini. Maka tak heran jika tak semua Kristen merayakan perayaan
ini. Bagi mereka yang mengetahui hakikat perayaan ini, maka ia tidak merayakan
perayaan natal. Karena menurut mereka ini tidak bersumber dari Alkitab.
Selanjutnya
bagaimana dengan Tahun baru Masehi? Perayaan memperingati tahun baru telah lama
dikenal di dunia, dan berasal dari kaum pagan. Adapun perayaan tahun baru
sekarang kemungkinan besarnya berasal dari perayaan yang dilaksanakan oleh
Kaisar Julius pada tahun 46 SM, untuk merayakan hari dewa Janus yang dari
namanya lah kata bulan Januari diambil. Pada perayaan ini orang berpesta dan
melakukan hal-hal yang amoral. Adapun orang-orang Kristen melaksanakan ibadah
pada tahun baru, sebagai refleksi rohani mereka. Dengan berdo’a pada malam
tahun baru, dan pergi ke gereja pada pagi hari ditanggal 1 Januari atau dihari
minggunya.
Dewasa
ini, perayaan tahun baru juga tidak jauh-jauh dari itu. Bahwa perayaannya
dilaksanakan dengan hura-hura, bahkan tidak sedikit terjadi kasus perzinahan
dimalam tahun baru. Orang-orang berpesta pora, hanya untuk satu malam. Dan
mirisnya banyak didalamnya adalah Muslim.
Kesimpulannya
tentang perayaan Natal dan Tahun Baru adalah, bahwa ia berasal dari perayaan
pagan, dan ia kini menjadi perayaan orang-orang Kristen dan dijadikan ibadah
bagi mereka. Lagi pula, jika ditinjau lebih jauh. Perayaan natal dan tahun baru
yang begitu disemarakkan lebih menjadi lahan bisnis bagi para kapitalis, karena
melihat pangsa pasar yang besar. Muslim menjadi salah satu target pasarnya.
Maka bagaimana sikap kita sebagai Muslim? Jika
kita ikut melaksanakan perayaan ini ada beberapa implikasi yang akan terjadi.
Pertama, jika ikut-ikutan
menggunakan atribut natal dan tahun baru maka kita akan dimasukkan sebagai
golongan mereka. Nabi bersabda, barangsiapa yang mengikuti suatu kaum, maka ia
termasuk kaum tersebut ( HR. Ahmad)
Kedua, jika kita ikut ibadah dalam
ibadah mereka. Seperti berdo’a bersama ataupun ikut dalam perayaannya. Maka
kita dilarang untuk mengikuti ibadah mereka. Karena hal itu termasuk
kemusyrikan dan termasuk menyekutukan Allah.
Ketiga, jika kita mengucapkan
selamat natal. Maka berarti dengan sadar diri kita mengakui bahwa Allah itu
punya anak. Dan ini sangat batil dan membuat Allah murka. Dalam Al-Qur’an Allah
berfirman,
لَّقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ
ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَٰثَةٍۢ ۘ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّآ إِلَٰهٌۭ وَٰحِدٌۭ ۚ
وَإِن لَّمْ يَنتَهُوا۟ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟
مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya kafirlah orang orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. ( QS al-Maidah:73
وَقَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱلرَّحْمَٰنُ
وَلَدًۭالَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْـًٔا إِدًّۭاتَكَادُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ
وَتَنشَقُّ ٱلْأَرْضُ وَتَخِرُّ ٱلْجِبَالُ هَدًّاأَن دَعَوْا۟ لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًۭا
dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha
Pemurah mengambil (mempunyai) anak".Sesungguhnya kamu telah mendatangkan
sesuatu perkara yang sangat mungkar, Hampir-hampir langit pecah karena Ucapan
itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda'wakan Allah
yang Maha Pemurah mempunyai anak. ( QS Maryam:88-91)
ketika kita mengatakan selamat hari
natal, yang artinya selamat atas kelahiran Tuhan. Maka ini adalah perkataan
kekafiran. Dan khawatirlah kita dengan ini Allah murka terhadap kita. jangan berdalih
dengan toleransi. Toleransi dalam hal kehidupan sosial kita diperbolehkan.
Namun toleransi dalam hal ibadah dan akidah kita dilarang. Dengan tegas
dikatakan, bagimu agamamuu, bagiku agamaku. Jika dipaksa menggunakan atribut,
beritahu bos kita bahwa hal itu dilarang dalam Islam. Jika tidak bisa juga,
laporkan pada pihak yang memiliki wewenang Disnaker atau ke Ormas Islam. Jika
karena itu dipecat tak masalah, Allah akan ganti dengan yang lebih baik.
Terakhir, marilah kita renungi firman Allah ini,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ
ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ
مَسْـُٔولًۭا
dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya. (QS al-Isra’:36)
0 comments:
Post a Comment